MUSIKALISASI PUISI ' AKU ' CHAIRIL ANWAR KLS 9.2 SMPN 3 MERAL

http://www.youtube.com/v/2v2juEYLgvk?version=3&autohide=1&showinfo=1&autohide=1&feature=share&autoplay=1&attribution_tag=SY18-4mUnotpuUkWmthRhw

Al-Ghazali pernah berkata.......

Yang jauh itu Waktu....Yang dekat itu Mati
Yang besar itu Nafsu.....Yang berat itu Amanah
Yang mudah itu berbuat Dosa.......Yang panjang itu berbuat Amal Sholeh
Dan yang indah itu saling memaafkan.............

Hidup adalah Belajar...........

Belajar Bersyukur meski tak cukup.......
Belajar Ikhlas meski tak rela.................
Belajar Taat meski berat......................
Belajar Memahami meski tak sehati........

Jika gagal janganlah berputus asa, ada Allah tempat meminta
Jka sedih jangan berlarut, ada Allah tempat mengadu
Jika bahagia janganlah menjadi lupa, ada Allah tempat memuja

Ingatlah Allah selalu.....ukirkan namaNya dihatimu......................
Rindui Dia....di setiap langkahmu, cinta padaNya harus tetap nomor 1.....
Allah selalu bersamamu, menjagamu, senantiasa memberikan yang terbaik dalam hidupmu......

Sudah kah yang terbaik kita persembahkan untukNya ??????

PERHATIAN !!!!

5 PERKARA RACUN YANG MEMBUNUH DAN 5 PERKARA PENAWARNYA

1. Dunia itu racunnya dan zuhud itu obatnya
2. Harta itu racunnya dan zakat itu obatnya
3. Perkataan yang sia-sia itu racunnya dan zikrullah itu obatnya
4. Seluruh umur itu racunnya dan taat itu obatnya
5. seluruh tahun itu racunnya dan Ramadhan itu obatnya

Sabda Nabi SAW ; akan datang kasih mereka lima perkara dan lupa mereka lima perkara :
a. Kasih mereka kepada hidup -- lupa mereka kepada mati
b. Kasih mereka kepada harta -- lupa mereka kepada hisab
c. Kasih mereka kepada mahligai -- lipa mereka kepada kubur
d. Kasih mereka kepada dunia -- lupa mereka kepada akhirat
e. Kasih mereka kepada makhluk -- lupa mereka kepada Allah

Apabila hampir mati seseorang hamba Allah maka terpisahlah dia kepada lima bagian :

a. hartanya untuk ahli warisnya
b. nyawanya untuk malaikat maut
c. dagingnya untuk ulat-ulat
d.tulangnya untuk tanah
e. amalan dan kebajikannya untuk orang yang dianianya

Apabila bercerailah nyawa dari badan maka terdengarlah seruan dari langit 3 kali :

a. Hai anak Adam, apakah engkau yang meninggalkan dunia atau dunia meninggalkanmu??
b. Hai anak Adam, apakah engkau yang menghimpun dunia atau dunia yang menghimpun engkau ??
c. Hau anak Adam, apakan engkau yang membunuh dunia atau dunia yang membunuhmu ??

Apabila diantar ke tempat mandi berserulah suara dari langit 3 kali :

a. Hai anak Adam, di manakah badan engkau yang kuat, mengapa menjadi lemah ??
b. Hai anak adam, di manakah lidah engkau yang pandai bicara, mengapa diam ??
c. Hai anak Adam, di manakah kekasih engkau, mengapa yang jadi mulia malah temanmu ??

Apabila dibawa ke atas kain kafan maka menyerulah suara dari langit 3 kali :

a. Hai anak Adam, engkau berjalan kepada perjalanan yang jauh dengan tidak membawa bekal ??
b. Hai anak Adam, engkau keluar dari rumah dan tidak akan kembali untuk selama-selamanya
c. Hai anak Adam, engkau tinggal segala kendaraan dan tidak akan kau kendarai selama-lamanya

Apabila mayat dibawa di atas keranda maka menyerulah suara dari langit :
a. Hai anak Adam beruntunglah kamu jika kamu menjadi seorang yang bertobat
b. Hai anak Adam beruntunglah kamu jika amalmu baik
c. Hai anak Adam beruntunglah kamu jika sahabatmu dalam keridhaan Allah dan amat rugilah (celaka) kamu jika sahabatmu orang yang dimurkai Allah.

Apabila mayat diletakkan untuk disembahyangkan maka menyerulah suara dari langit 3 kali :

a. Wahai anak Adam segala amalmu yang telah kamu lakukan akan kamu lihat
b. Wahai anak Adam, jika amal mu itu baik, kamu akan lihat baik
c. Wahai anak adam jika amalmu itu buruk maka kamu akan lihat keburukannya

Imam Annas bin Malik r.a berkata, bahwa bumi berkata setiap hari :

a. wahai anak Adam, kamu berjalan di atas ku, kamu akan kembali ke dalam perutku ( kubur )
b. hai anak adam, kamu berbuat maksiat dan dos di atas ku, dan kamu akan disiksa di dalam pertku (kubur)
c. kamu bergurau di atasku, dan kamu akan menangis di dalam perutku (kubur)
d. kamu makan barang haram di atasku, dan seluruh binatang azab akan memakanmu di dalam perut(kubur)
e. kamu bersuka ria di atas ku, kamu akan merasa susah sengsara di dalam perutku(kubur)
f. kamu mengumpulkan barang-barang haram dia atasku, tapi kamu akan hancur di dalam perutku(kubur)
g. kamu bersikap sombong di atasku, tapi kamu akan menjadi hina dan keji di dalam perutku(kubur)
h. kamu berjalan bersuka ria di atasku, tapi kamu akan bersedih dan sengsara di dalam perutku(kubur)
i. kamu berjalan dalam sinar cahaya menerang di atasku, tapi kamu akan tinggal dalam kegelapan yang gelap gelita di dalam perutku(kubur)
j. kamu berjalan untuk berhimpun dan berkumpul di atasku, tapi kamu akan tinggal keseorangan di dalam perutku(kubur)

Dari riwayat lain pula, bahwa KUBUR setiap hari menyeru manusia sebanyak 5 kali :

1. Aku rumah yang terpencil, maka kamu akan senang dengan selalu membaca Al-Quran
2. Aku rumah yang gelap, maka terangilah aku dengan selalu sembahyang Tahajjud
3. Aku rumah penuh dengan tanah dan debu, maka bawalah amal sholeh yang menjadi hamparan
4. Aku rumah ular berbisa, maka bawalah amalan Bismillahirahmanirahim sebagai penawar
5. Aku rumah pertanyaan Munkar dan Nakir, maka banyaklah amalan bacaan LaillahaillallahMuhammadarrasulullah supaya kamu dapat jawaban kepadanya


MENGAPA AMAL IBADAH KITA DITOLAK OLEH ALLAH????

Kisah Mu'az bin Jabal menangis dengan hebatnya setelah mendengar nasehat Nabi SAW, bilamana beliau menceritakan amalan-amalan yang dibawa oleh malaikat Hafazah tidak dapat diterima oleh beberapa sebab dari sikap dan perbuatan hambaNya............

Begini Kisahnya...............

Pada suatu hari seorang lelaki bertanya kepada Mu'az bin Jabal. Apakah hadits-hadits yang pernah tuan dengar daripada rasulullah SAW ?? Mu'az pun terdiam sebentar, kemudian Mu'az pun dengan tiba-tiba saja menangis dengan hebatnya, seolah-olah tidak akan berhenti lagi. Setelah lama kemudian Mu'az mulai reda dari tangisannya dan berdiam seketika, lalu Mu'az pun berceritalah.......katanya :

Rasulullah SAW pernah bersabda : " Mudah-mudahan akan menjadi kebaikan kiranya bagimu jika engkau selalu ingat dan senantiasa waspada " demikian sabdanya, Mu'az pun meneruskan kisah ......

" Allah telah menjadikan tujuh Malaikat, sebelum Allah menjadikan tujuh petala bumi dan tujuh petala langit. Pada setiap lapisan langit ada pintunya, ditugaskan pada setiap pintu langit seorang Malaikat yang begitu besar tersergam indah dan hebat.......

1. PENGUMPAT

Naik Malaikat Hafazah ke langit pertama membawa amalan seorang hamba yang dilakukan pagi dan petang, siang dan malam, bersinar-sinar cahaya amalannya seperti matahari, lalu Malaikat penjaga pintu langit pertaama berkata : Bawa kembali amalan orang itu hempaskan ke mukanya ! Aku diperintahkan Allah di sini sebagai peneliti dosa orang-orang mengumpat, supaya tidak membiarkan amalan orang mengumpat
naik melintas aku ke atas.

2. BERMEGAH DENGAN KEBENDAAN

Datang pula Malaikat Hafazah lainnya membawa amalan sholeh hamba Allah yang sangat bersinar-sinar amalannya itu. Apabila sampai ke langit kedua maka Malaikat penjaga pintu langit itupun berkata : Berhenti !
Ambil amalan itu, pukulkan ke muka orang yang empunya amalan itu, karena bersarang dengan kemegahan dunia tidak bole melintasi aku, karena dia bermegah-megahan dengan amalannya kepada manusia (karena pangkat, karena jabatan, karena uang, karena nama, karena pujian dan sebagainya)

3. TAKABBUR

Naik pula Malaikat Hafazah yang lain lagi membawa amalan hamba Allah yang bercahaya dan cemerlang dari amalan sedekah, puasa, sembahyang yang menakjubkan Malaikat Hafazah sendiri. Apabila tiba di langit ketiga, ditahan oleh malaikat penunggu pintu langit ketiga, katanya : Berhenti ! Ambil amalan itu pukulkan ke muka tuannya ! Aku Malaikat pengawas sifat-sifat takbur, tidak membenarkan melintasi aku dengan perintah Allah, karena amalan ibadahnya mengandungi takbur, selalu takbur dalam majlis ramai

4. 'UJUB

Naik lagi Malaikat Hafazah yang lain ke langit ke empat  membawa amalan sholeh hamba Allah yang sangat bersinar-sinar cahayanya. Sungguh hebat, berdengung-dengung bunyinya amalan itu yang berisi tasbih, sembahyang, haji umrah,  tidak dibenarkan melintasinya. Apabila tiba di langit keempat, ditahan oleh malaikat penunggu pintu langit keempat, katanya : Berhenti ! Ambil amalan itu pukulkan ke belakangnya dan perutnya, karena aku Malaikat peneliti sifat ujub, diaa sansagt ujub dengan amalannya (merasa bangga karena banyak amalan hingga mengherankan dirinya)

5. HASAD DENGKI

Naik lagi Malaikat Hafazah yang lain ke langit ke lima  membawa amalan sholeh hamba Allah, Apabila tiba di langit kelima dilihat oleh Malaikat penjaga pintu langit kelima itu bahwa Malaikat Hafazah membawa amalan seperti berarak pengantin perempuan dengan hebatnya, lalu malaikat penjaga langit itu berkata : Berhenti ! Ambil amalan itu pukulkan ke muka tuannya, ke tengkuknya, ke bahunya ! Aku Malaikat pengawas sifat-sifat dengki manusia, tidak membenarkan orang-orang hasad dengki amalannya itu dinaikkan melewati aku di langit kelima ini.

6. TIDAK BERSIFAT RAHIM

Naik pula Malaikat Hafazah yang lain lagi membawa amalan hamba Allah menghadap Tuhan, lalu ditahan oleh Malaikat. Berhenti ! Ambil amalan itu pukulkan ke muka tuannya, karena dia tidak bersifat rahim sesama manusia, orang ditimpa bala, dia hanya melihat saja. Aku malaikat Rahmat, senantiasa meneliti sifat rahim manusia Allah perintah kepada aku supaya jangan membiarkan amalan hamba yang tidak ada sifat rahim naik ke atas.

7. RIA'

Naik lagi Malaikat Hafazah yang lain sampai ke langit ke tujuh  membawa amalan sholeh hamba Allah yang indah cemerlangnya bersinar-sinar seperti matahari diiringi oleh tiga ribu Malaikat, hendak melewati langit ke tujuh, maka ditahan oleh Malaikat pengawal pintu langit itu : Berhenti ! Ambil amalan itu pukulkan ke mukanya dan segala anggota badannya, dan tutupkan pintu hatinya dengan amalannya itu. Aku diperintahkan Allah agar melarang amalannya melewati langit ke tujuh. Karena amalannya menghendaki pujian dari ahli-ahli ilmu(ulama fuqaha'), supaya dia disebut termasuk ke dalam golongan ulama fuqaha', supaya masyhur namanya. (amalan ria' : memperlihat-lihatkan, menunjuk-nunjukkan kepada manusia mencari pujian dari amalan itu) karena amalan itu tidak ikhlas karena Allah, yaitu Ria' kepada manusia, Allah tidak melihat amalan orang ria'.

8. TIDAK BENAR-BENAR IKHLAS

Naik pula Malaikat Hafazah yang lain lagi membawa amalan hamba Allah yang sholeh dari sembahyangnya, zakatnya, haji umrahnya, sholehnya, waraknya, baik akhlaknya, berdiam diri, senantiasa dalam dzikir Allah, diiringi oleh Malaikat segenap petala langit, karena kebesaran kehebatan amalannya itu sehingga dapat melinatasi segenap tujuh lapisan pintu langit dan menembus segala hijab yang amat jauh di atas dari langit ke tujuh menuju ke hadirat Allah SWT, lalu mereka sekalian berhenti dihadapan Allah Taala menjadi saksi atas amalan orang sholeh itu karena ikhlasnya, Allah berfirman : Kamu semua penjaga amalan hamba-hambaKu sedangkan aku pengawas atas dirimu. Sebenarnya amalannya bukan karena keridhaanKu, hanya lain yang ddicarinya, maka Aku laknatkan ke atasnya, dan semua Malaikat pun turut melaknatkan pula bersama Allah, dan melaknatkan pula oleh tujuh petala langit dan tujuh petala bumi dengan segala isinya.

Kemudian Nabi SAW bersabda lagi kepada Mu'az bin Jabal memberi pengajaran kepadanya, sabdanya : Ikutlah akan Daku meskipun ada kekurangan dalam amalanmu !

Hai Mu'az

Peliharalah lidahmu daripada menjatuhkan kejahatan pada saudara-saudaramu dari kalangan para penanggung Al-Quran (saudara-saudaramu yang muslim yang beramal dengan hukum Al-Quran, Islam), dan tanggungkan dosa-dosamu itu atas dirimu, jangan engkau tanggungkan dosa-doasamu itu ke atas mereka, dan jangan engkau sucikan dirimu dengan mencelakan mereka, jangan meninggikan dirimu atas mereka ! Jangan masukkan amal dunia dalam akhirat ( artinya jangan engkau qasadkan amal akhirat itu karena dunia untuk mendapatkan mata benda dunia dan mencari laba dunia), dan jangan menilik-nilik pada amalmu! jangan engkau bertakabur (membesarkan dirimu, dengan perbuatan dan perkataan atau dengan air mukamu atau dengan gerak-gerikmu di dalam majlismu supaya manusia takut akan kejahatan perangaimu ! dan jangan engkau berbisik-bisik dengan seseorang, padahal di samping ada orang lain ! Jangan engkau membesar-besarkan dirimu atas manusia supaya tiada putus dari dirimu kebajikan dunia ! Jangan engkau menghinakan dan mencaci yang menjatuhkan keaiban manusia (jangan mengumpat, jangan membuat fitnah, jangan menjatuhkan air muka orang/aib orang) !!.......Kalau tidak, niscaya akan dirobek-robek dan dikoyak-koyak badan engkau oleh anjing-anjing bbuas ganas dalam neraka pada hari Qiamat !!!!!!



CERPEN KU............


KURAU BERSIMBAH DARAH

Setiap hari para nelayan kampung melayu menangkap ikan di tengah laut. Konon, lautan yang selalu dituju para nelayan itu tempat bermuaranya ikan yang sangat lezat  lagi pula mahal harganya yaitu ikan Kurau. Nelayan di kampung melayu sangat senang dan selalu bersyukur kepada sang pencipta alam karena diberikan lautan yang memiliki rezeki yang berlimpah ruah. Para nelayan sibuk mencari rezeki di tengah lautan, ombak badai terus dilalui demi memenuhi kebutuhan keluarga. Letak kampung melayu memanglah strategis dengan lautannya yang biru membentang bagaikan hamparan permadani dari timur tengah. Ramai orang berdatangan dan bermukim di kampung tersebut untuk mengubah nasib.
Pak Mahmud adalah seorang nelayan yang sangat gigih dalam mencari nafkah sehingga dengan hasil jerih payahnya tersebut dapatlah ia membeli sebuah pompong dari seorang taukeh. Pompong yang dibeli itu pun masih bagus dan boleh dikatakan layak untuk digunakan sebagai alat transportasi menangkap ikan. Pak Mahmud memilki anak buah kapal (ABK) yang siap membantunya dalam mencari ikan di tengah laut. Selain orangnya gigih dalam mencari rezeki, pak Mahmud juga dikenal sebagai orang yang taat agama dan dermawan maka tidak heran jika warga kampung melayu sangat mengenal beliau.
Nelayan kampung melayu senang menangkap ikan, apalagi ikan yang kena umpannya adalah ikan kurau. Bagaimana tidak, ikan tersebut selain rasanya lezat harganya juga melambung tinggi. Tentu ikan-ikan ini menjadi incaran para taukeh ikan karena sangat berpotensial untuk dijual ke luar negeri. Memang tidak dipungkiri lagi jika para nelayan kampung melayu berpenghasilan paling tinggi bila dibandingkan dengan kampung lain. Hal ini tentu membuat iri para nelayan dari kampung lain. Sehingga pada suatu hari ketika pak Mahmud berlayar di tengah lautan bersama abekanya, tiba-tiba ada beberapa pompong mendekati mereka. Dengan wajah yang bengis dan garang, salah seorang dari mereka berkata dengan sangat kasar.
“ Kalian tidak boleh lagi menangkap ikan di lautan ini ! Bagian ini sudah menjadi milik kami! “ teriak orang tadi dengan kasar.
Pak Mahmud pun angkat bicara, dengan penuh wibawa ia berkata “ Kalau kami boleh tahu, Bapak siapa dan dari kampung mana ? Mengapa Bapak tiba-tiba melarang kami untuk menangkap ikan di daerah sini sedangkan laut ini sudah menjadi bagian kampung kami lagipula laut ini merupakan lubuk kami untuk mengais rezeki, kalau Bapak ingin melaut di sini silakan saja bukankah rezeki kita sudah ada yang mengaturnya ? “
Bagaikan terkena tamparan keras wajah orang tadi mendengar perkataan pak Mahmud. Dengan gaya yang congkak orang itu pun lalu berkata...
“ Kalian tidak perlu mengetahui dari mana asal kami, yang pasti kami tidak sudi menangkap ikan bersama orang-orang seperti kalian ! “ sergahnya sambil melihat dan memberi kode kepada teman-temannya. Tidak lama kemudian para nelayan tak dikenal itu pun mengeluarkan senjata dari balik baju mereka, mulai dari parang sampai badik, sepertinya senjata-senjata itu siap menghujam ke tubuh pak Mahmud dan keenam anak buah kapalnya.
Perkelahian tak dapat dihindari, orang-orang bengis itu merapatkan pompong dan segera melompat ke atas pompong pak Mahmud. Ia pun segera menyuruh abekanya untuk berlindung, tapi malang tak dapat dielak untung tak dapat diraih. Nelayan yang tidak berperikemanusiaan itu pun dengan sadisnya membunuh pak Mahmud beserta anak buahnya tanpa perlawanan, disebabkan jumlah mereka lebih banyak maka dalam waktu yang singkat pak Mahmud dan abekanya tewas seketika. Pompong dan seluruh isinya yang malang itu pun bergelimang darah, di setiap sudut pompong bersimbah darah dan membasahi tong –tong ikan kurau. Ikan-ikan kurau itu berbalut darah segar yang  keluar dari tubuh insan yang tak berdosa. Laut yang biru menjadi saksi kekejaman yang menimpa pak Mahmud beserta anak buahnya.
Seminggu sudah sejak kejadian naas yang menimpa pak Mahmud dan abekanya, tak seorang pun mengetahui kalau orang yang paling dermawan itu telah tiada lagi di alam fana ini, sehingga akhirnya keluarga korban mengumumkan bahwa pak Mahmud beserta anak buahnya tak kunjung pulang. Tanpa panjang lebar, para nelayan pun segera turun ke laut mencari para korban. Sesampainya di tengah lautan dengan perasaan yang harap-harap cemas, akhirnya mereka menemukan pompong milik pak Mahmud. Dengan perasaan yang bercampur aduk mereka segera naik ke pompong.
Dan...” Astaghfirullah !! Innalillahiwainnaillaihirojiun “ betapa kagetnya para nelayan tersebut melihat pemandangan yang menyayat hati dan  begitu memilukan. Sambil meneteskan air mata para nelayan itu pun mengangkat tubuh para korban satu per satu dan di tangan almarhum pak Mahmud terselipkan secarik kertas yang berisikan :
“ LAUT INI TIDAK BOLEH DIJAMAH NELAYAN KAMPUNG MELAYU , JIKA TIDAK INGIN KURAU BERSIMBAH DARAH !!! “
Sejak saat itulah warga kampung melayu tidak lagi menangkap ikan kurau, konon katanya ikan kurau tidak banyak darahnya dan bersih isi perutnya serta lezat rasanya disebabkan perilaku para nelayan kampung melayu yang baik hati serta tulus ikhlas dalam berusaha mencari rezeki. Ternyata cerita orang tua dahulu terjadi di zaman ini. 
Manusia memang tidak pernah puas atas karunia yang diberikan Tuhan kepadanya, sehingga dengan tega dan sadis mereka sanggup menganiaya saudara mereka sendiri demi memuaskan hawa nafsu. Demikianlah hidup di dunia yang penuh dengan panggung sandiwara, mudah-mudahan kita tetap istiqamah dalam meniti hidup ini. Amiiin.... 

By : Lia........

Gold Messages

Hasan Bashri ditanya tentang rahasia zuhudnya.


Ia menjawab, " Aku tahu rezekiku tidak akan diambil orang lain, karena itulah qolbuku selalu tenang. Aku tahu amal perbuatanku tidak akan dapat ditunaikan orang lain, karena itulah aku sibuk mengerjakannya. Aku tahu Allah selalu mengawasiku, karena itulah aku selalu merasa malu bila Dia melihatku dalam keadaan maksiat. Aku tahu kematian itu sudah menungguku, karena itulah aku selalu menambah bekal untuk hari pertemuanku dengan Allah.


Khutbah Umar bin Khattab


" Ingatlah, sesunggunya Islam itu laksana tembok yang kokoh dan pintu yang kuat. Temboknya Islam adalah keadilan sedangkan pintunya adalah kebenaran. Apabila tembok itu rusak dan pintunya pecah maka runtuhlah Islam. Islam akan selalu kokoh selama penguasanya kuat. Bukanlah kekuatan penguasa itu membunuh dengan pedang dan memukul dengan cambuk tetapi kekuatan itu adalah adalah melaksanakan kebenaran dan mewujudkan keadilan "